klik untuk ngasih makan hamsterku ya :)

Jumat, 16 November 2012

311012 ;)

Bismillahirrohmanirrohim...

sedikit demi sedikit doaku terkabul, doa yang tertera pada postingan 11 Agustus 2012 menjadi kenyataan.. Alhamdulillaahirobbilalamin... Terima kasih Ya Allaah

311012

Alhamdulillaah hari selasa itu merupakan hari yang menggembirakan... kenapa? uhukk saya YUDISIUM guys.. hmmm alhamdulillaah.. perjuangan dari mulai ambil data, pengerjaan dan revisi skripsi yang memakan waktu setaun lebih itu telah kulampaui.. tiada henti kuberucap syukur padaMU Ya Rabb.. karena berkat campur tanganMU semua bisa terselesaikan dan Insya Allaah 1 Desember nanti akan diwisuda..

Mungkin bagi sebagian orang tidak tau apa itu YUDISIUM? yah, yudisium adalah pengesahan kelulusan dan pengukuhan gelar seseorang yang telah menyelesaikan studinya di perguruan tinggi.. menurut saya dan sebagian dari petugas jurusan di kampus mengatakan kalo yudisium ini sangat sangat sangatlah teramat penting daripada wisuda. Kenapa? ya, karena pada tanggal saat kita melakukan yudisium, disitulah tertera nama kita tertulis kemudian dinyatakan lulus dan diberi pengesahan gelar. Sedangkan wisuda adalah upacara kelulusan kita (graduation party)


nah gitu guys.. jadi udah tau kan kenapa pas tanggal itu saya nya seneng banget.. yap itu karena saya udah lulus.. Alhamdulillaah
lalu setelah ini (baca: lulus) mau ngapain? nah lo,, galau berkelanjutan kan... semoga doa yang di postingan tanggal 11 Agustus 2012 berkelanjutan ya guys.. minta doanya ya... :)
Bismillaah ini awal baru dari kehidupan yang sesungguhnya, semoga dimudahkan dalam segala hal..

Aamiin

Minggu, 12 Agustus 2012

Cinta PadaMU



Ketika aku membuat suatu kesalahan besar sehingga orang-orang di sekitarku yang menyayangiku berubah  membenciku. Tak ada lagi tempat untukku di hati mereka. Aku tahu.. Engkau ada untukku. Engkau masih menyayangiku...

Ketika aku dihempas gelombang dan aku masih tegar berdiri..
Ketika aku disakiti dan aku tetap sabar mengasihi..
Ketika aku terus gagal dan aku masih terus bermimpi..
Itu semua karena kuasa-Nya..
Meski pahit, Aku akan terus belajar tuk mengejar cinta-Nya...

Meski mata telah ku tundukkan, Tangan tak  lagi menyentuh, Lidah pun dengan tegas berkata TIDAK..!! Namun ketika datangnya cinta aku lemah tak berdaya.
Ya Allah, Lindungilah aku dari cinta yang menjauhkan aku dari-Mu.. Dekatkanlah aku pada cinta yang mendekatkan aku pada-Mu...


Sabtu, 11 Agustus 2012

sedikit lagi...

Apa hayooo?? coba tebak :p

hmmm bukan apa-apa, ini cuma masalah skr*ps* yang tak seberapa itu kok *sok2an*... hehhee 
Alhamdulillaah, sudah hampir selese (nulisnya, baca: belum revisinya) :p :p tapi ga papa, tetep seneng kok udah hampir rampung 500 halaman :O :O bikin skripsi apa kitab siihh mbaknya ini???? X_X 

yahhh mau gimana lagi emang segitu sih, mau dikurang2in juga bingung apanya yang dikurangi.. hadehhh ini yang banyak sii lampirannya :( pake perjuangan tuh buat lampiran yang super duper dahsyat...
Ni layar lepi kebagi 2, yang kiri buat ngeblog, yang kanan buat nulis daftar isi deh.. Alhamdulillaah..

doaku: semoga segera di acc, segera sidang, yudisium oktober, wisuda desember, dan awal 2013 udah kerja 'disana'. Aamiin Yaa Rabb.. 


udahan deh ya, cuma mampir aja ini :p hohohohoo :p
happy weekend :)

Kamis, 09 Agustus 2012

:(

Rabu, 8812
Innalillahi wa inna ilaihi ra'jiun...

Telah berpulang ke Rahmatullaah Ginda Firdaus (21), salah satu mahasiswa Teknik Informatika UNPAD yang notabene adalah sepupu jauuuh saya..


bermula dari pesan di grup "Our Family" di BBM yang dikirim oleh tantenya sepupu saya pada hari selasa yang mengabarkan bahwa Ginda yang pernah sempet masuk grup ini sekarang tengah tergolek lemas tak sadarkan diri di Rumah Sakit karena mengalami penyumbatan di otak kirinya. Bersamaan dengan kabar ini, tante sepupu saya yang pasti ketemu walau hanya saat lebaran saja juga meminta doa kepada seluruh member di grup "Our Family" supaya Bang Ginda mendapat mukjizat untuk kesembuhannya..

kaget minta ampun setelah keesokan harinya tante memasang status dan foto di BBM atas kepergianmu. Status yang berisikan alamat link bahwa kepergianmu masuk dalam surat kabar. Apalagi dalam foto itu kamu memakai toga yang seharusnya tepat di hari ini kamu berbahagia bersama teman-temanmu di kampus kebanggaanmu itu, bukan di tempat pembaringan itu.. meskipun aku tak pernah mengenalmu dan bertatap muka denganmu, tapi aku yakin kamu orang yang baik kawan. Terima kasih sudah pernah menjadi kawan dan sodaraku walau hanya dalam dunia maya, BlackBerry Messenger..


Merinding, sedih, terharu jadi satu.. tak bisa membayangkan jikalau diri ini yang berada di posisimu kawan.. tak bisa membayangkan orang-orang disekililingku yang mengasihiku menitikkan air mata..

Orang Tua yang paling merintih karena melihatmu sudah tiada di saat kau meraih tonggak keberhasilanmu membanggakannya menjadi seorang Sarjana..


bangga, terharu dan tak percaya mengenai perjalanan hidupmu kawan.. dari kabar yang kudengar tak ada sedikitpun keluhan sebelum kau menghembuskan nafas terakhirmu.. namun selamat atas keberhasilanmu menyelesaikan "tugas" untuk membanggakan orang tuamu, sodaraku...


kini toga yang seharusnya bersamamu di hari yang indah itu telah kau tinggalkan.. doaku semoga kau mendapat tempat terbaik di sisiNYA.. Aamiin . Selamat jalan sodaraku, Allaah lebih menyayangimu...

:'( :'( :'(




****
link surat kabar: http://m.inilah.com/read/detail/1892366/usai-diwisuda-ginda-hembuskan-nafas-terakhir/

Sabtu, 04 Agustus 2012

Mimpi

"...Melambung jauh terbang tinggi
Bersama mimpi
Terlelap dalam lautan emosi
Setelah aku sadar diri
Kau tlah jauh pergi
Tinggalkan mimpi yang tiada bertepi..."



hmmm denger lagu ini  jadi inget mimpiku 2 hari berturut-turut 


Astaghfirullaah.. saya mimpi "dia" lagi :( hikk 2 hari mimpiin orang itu teruss, Ya Allaah kenapa ini.. malu rasanya jika terlalu sering mengingat "dia" yang bukan siapa-siapaku sementara malam ini aku melewatkan untuk bercerita padaMU Ya Rabb :( . Tak ingin pikiran ini selalu mengingat orang itu, tapi apa mau dikata, hati tak menginginkannya :( . Ya Allaah jika memang KAU tak ijinkan aku bersamanya, buanglah rasa ini jauh-jauh, sungguh aku tak ingin menduakanMU Ya Rabb.. aku malu :( 


beban di pikiran serasa takkan pernah selesai, skripsi, masa depan (kerja), dan "dia" yang aku tak tau akan berjodoh dengannya atau tidak.. semuanya berjubel jadi satu, ingin lari jauh meninggalkan semua masalah ini :((


Ya Allaah berikan kekuatan dan kesabaran yang lebih padaku, sungguh Engkau Dzat Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang


Aamiin Aamiin Ya Rabbal Alamin

Selasa, 24 Juli 2012

Zakat Fitrah

Rabu, 25 Juli 2012
Nulis lagi...haahahaha

            Gini nih kerjaannya kalo lagi di rumah puasa-puasa jadi ga ngapa-ngapain.. mana di rumah sendirian lagi...hadehhh sepiii tambah GJ (Gak Jelas) :p . Tapi ga apalah ya, daripada di kost ga ngapa-ngapain juga kan mending pulang, ngirit gan tanggal tua ini :p. Kalo di rumah pagi-pagi gini biasanya suka masak, tapi berhubung puasa yaudah ngeNet aja, corat-coret geje disinii.. hahahaha.
            By the way, anyway, busway ini udah hari kelima puasa kan ya?? Gimana gan pada masih kuat kan lanjutin puasa sampe hari raya ntar? Semoga yaaahh J eeeiittss jangan lupa juga yang muslim bayar zakat fitrahnya, wajib lhooh.. 2,5kg beras atau bisa uang tunai yang diserahkan ke panitia penerimaan zakat tempat kalian gan..yang afdolnya sih beras aja, beratnya mesti “pas” ya, ngga kurang ‘n ngga lebih.. nah mengenai takaran yang “pas” untuk zakat fitrah, mari kita simak penjelasan berikut ini, cekidot ;)

Dari Abdullah bin Umar radhiallahu ‘anhu; beliau mengatakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitri, berupa satu sha’ kurma kering atau gandum kering ….”(H.r.Al-Bukhari dan Muslim)

Dalam hadis di atas udah disebutin dengan jelas bahwa kadar zakat fitri (zakat fitrah) adalah satu sha’. Lalu apa itu sha’???
            Sha’ adalah ukuran takaran bukan timbangan. Ukuran takaran “sha’” yang berlaku di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah ukuran takaran masyarakat Madinah. Besarnya adalah empat mud. Satu mud adalah besar cakupan penuh dua telapak tangan ukuran normal yang digabungkan. Dengan demikian, satu sha’ adalah empat kali cakupan penuh dua telapak tangan ukuran normal yang digabungkan.
Mengingat sha’ adalah ukuran takaran maka umumnya ukuran ini sulit untuk disetarakan (dikonversi) ke dalam ukuran berat karena nilai berat satu sha’ itu berbeda-beda tergantung benda yang ditakar. Satu sha’ tepung memiliki berat yang tidaklah sama dengan berat satu sha’ beras. Oleh karena itu, yang ideal, ukuran zakat fitri itu berdasarkan takaran bukan berdasarkan timbangan.
Namun, alhamdulillah, melalui kajian para ulama, Allah memudahkan kita untuk masalah ini. Para ulama (Lajnah Daimah, no. fatwa: 12572) telah melakukan penelitian bahwa satu sha’ untuk beras dan gandum beratnya kurang lebih 3 kg.

Allahu a’lam

            Nah gitu tu penjelasannya,, semakin nambah kan ilmunya??admin juga nih.. hehehe maklum masih cetek ilmunya, masih baanyaaaaaakk pake bangeeeett yang mesti dipelajari lagi.. hmmm semoga dari keGJan hari ini bisa mendatangkan banyak syafaat buat kita semua. Aamiin. Oke gan, udahan dulu yaa admin mau beberes rumah dulu nihh, abis itu ngerjain skripsi #eeehhh *keceplosan* :p.



Selamat pagiii, have a nice Wednesday blogger J

Bersyukur


Bersyukur
Alhamdulillaahirrobilalamin...
Segala puji bagi Allaah, Dzat yang menciptakan jagat raya beserta isinya ini...

Tak henti-hentinya dalam doaku mengucap syukur padaMU Ya Rabb.. terima kasih atas segala rezeki, pertolongan dan kemudahan yang KAU berikan padaku..

Sungguh bila bukan karena pertolonganMU, tak mungkin revisian skripsiku yang tak seberapa ini (bab 2) dikembalikan sama Pak AP Ya Allaah.. dan menjadi yang pertama untuk dikembalikan setelah dikoreksi hampir 2 bulan.. sungguh merupakan ujian kesabaran yang luar biasa dalam penyelesaian tugas akhir ini.. Alhamdulillaah

Senin, 23 juli 2012
                Hari ini kuserahkan kembali hasil revisi yang hampir seminggu kukerjakan, terhitung sejak dikembalikan hasil sebelumnya pada 17 juli 2012. Perjuangan keras memutar otak, merangkai kata untuk 2 obyek skripsi dan duduk di depan layar ber jam-jam di bulan Ramadhan ini akhirnya membuahkan hasil. Alhamdulillaah selesai bab 2 ditambah satu bab lainnya. Lega rasanya bila dalam ‘kondisi’ seperti itu (kondisi dimana saat revisian teman-teman lain belum dikembalikan) aku bisa mengerjakannya lebih dulu, meski tak tau benar atau salah yang kutulis. Tak mengapa, saya sudah berusaha semaksimal mungkin, itu yang terpenting.  Perasaan ‘gak enak’ menyelimuti hatiku, ya karena mungkin teman-teman yang lain merasa iri padaku. Itulah yang aku rasakan dulu “mbak sist” saat hasil karya yang kita kumpulkan bersamaan (bab 1) dikoreksi untuk yang pertama kalinya dan kamu mendapat giliran pertama untuk dikoreksi dan dikembalikan. Rasa iri, sedih, marah jadi satu. Tapi berkat bantuan teman kost, yang  tak lain adalah teman SD saya (Sani) dalam merangkai kata-kata bab pertamaku, aku menjadi semakin tau dan paham tentang penulisan dalam skripsi. Terima kasih kawan..
                 Bukan bermaksud  menyinggung atau ria’ kepada ‘kalian’ tapi inilah yang mengajarkanku bahwa pepatah “roda terus berputar, ada kalanya kita di atas namun tak memungkiri juga untuk berada di bawah” ini benar adanya. Alhamdulillaah .. Tak mau diri ini membusungkan dada, maka aku katakan tetap semangat teman-teman ‘kentang’ semuanya, Allaah tengah menguji kesabaran kita. Semoga perjuangan kita membuahkan hasil.. Aamiin Aamiin Yaa Robbal Alamin

GANBATTE !!!! \m/

Rabu, 06 Juni 2012

"dia"

uhukk..
Pagi ini dibangunkan sama si 'batuk',, hmmm makasih ya udah membuat tidur malamku ga tenang...hwhkwkw. Masih sama seperti hari-hari sebelumnya dan semakin parah batuk yang menggila ini sampe bikin dada sesek dan capek gara-gara susah buat nafas juga... hadeeehh


tapi di sisi lain, saya disini mau cerita (hari ini pake 'saya' aja yaa :p) tentang mimpi semalam, dan seharusnya bertentangan dengan postingan saya sebelumya,, ehem GALAU

nggak galau sih, cuma bingung aja kenapa sampai saat ini saya masih belum bisa ngelupain "dia", yang statusnya 'bukan siapa-siapa nya saya' terbukti dari mimpi semalam yang menghadirkan si "dia" dan akhir-akhir ini sering banget mimpiinnya.. hasshh malah bikin bruwet aja. Padahal nih ya, akun "dia" di fb dan twitter udah saya block semua lho pemirsaa.. tapi tapi tapi kok ya masiiiiiihhh aja kepikiran.. *geleng2 kepala*. Iya sih kontak "dia" di BBM udah saya add lagi, soalnya ga enak, masa' berada dalam 1 grup yang udah bener2 kaya' keluarga sendiri ga berteman ma "dia",, tapi beneran lho kita sedikit sekalii BBMan, dan bisa dibilang jarang banget BBM an kalo nggak saya duluan yang nyapa, si "dia" gak ngegubris sama sekalii,, itupun juga kadang2 nih cuma di-read doang atau kalo ga gitu ya gak pernah dibaca BBM yang aku kirim ke "dia"..



rasanya sedikit menyesal dan kembali mengingatkan tentang kejadian 111212 pkl 21.30 dimana saya yang saat itu masih labil sering banget KEPO ke "dia" dan membuatnya malah semakin gak nyaman.. hmmm ceritanya ga usah diceritain ya, intinya tuh pas tanggal dan jam segitu benar-benar membuat saya sakit, nangiss sampe 3 hari berturut-turut (kalo ga salah) dan gak ada yang bisa diajak curhat, karena teman baik saya sedang pendidikan di luar kota, ga enak kalo misalnya cerita cuma bikin sahabat saya itu kepikiran, akhirnya sengaja cuma curhat di twitter, jejaring sosial yang jarang dibuka oleh sahabat saya itu,, melalui DM yang orang ga tau bakal tau apa yang aku tulis..

kalo bisa pinjam mesin waktu doraemon aku bakal pinjam untuk menghapus memori TERburuk pada tanggal dan jam itu, tapi yaudahlah nasi udah menjadi bubur..mau diapa-apain juga ga bakal bisa bikin "dia" kembali kaya' dulu, kaya' jaman Putih Abu-Abu (jaman ababil :D), banyak bangeeeeettt cerita masa laluku sama "dia" yang masih aku ingat sampe sekarang.. Kapan-kapan boleh nih cerita, kan ada yang bilang "masa lalu tidak untuk dilupakan, tapi hanya untuk dikenang.." ;)



Well, kembali soal mimpi tadi, dulu sewaktu kita masih berhubungan baik sering pas aku ngimpiin "dia", aku pasti bilang padanya lewat SMS (jaman BB masih berjaya dan saya ga punya), tapi sekarang udah ga pernah lagi, kan malu kalo ketauan masih 'kepikiran' dan sedikit 'berharap', yah barangkali ada keajaiban *ngarep banget Ya Allaah* . Pernah pas bulan Maret 2012 kalo ga salah tiba-tiba aku ngimpiin "dia", aneh gitu selama januari-maret awal ga pernah gitu aku yang mikirin "dia" banget, malah lumayan bisa ngelupain. Tiba-tiba langsung ngimpiin "dia" sama kawan lama SMA absen 15 "P.P" dan bangun-bangun udah yang basah mataku akibat nangis di mimpi itu,, *gak banget kan ya*, karena khawatir akhirnya kuputuskan untuk mengirim sebuah sms yang intinya menanyakan kabar "dia" dan jawabnya katanya sih lagi ga enak badan, pusing dan panas (seingatku sih gitu kalo ga salah). Oopps, apa jangan-jangan... haissh *lupakan* *lupakan* mikir apa sih aku ini orang "dia"nya aja udah punya gebetan kok.. *sabar* *sabar* . Eh tapi ga cuma dia lho yang aku tanyain, si "P.P" juga aku tanyain kabarnya lewat jejaring sosial fb, tapi si "P.P" sehat wal afiat.. Alhamdulillaah :D *lega*


Seperti yang udah aku bilang sebelumnya, nasi udah menjadi bubur.. Semua menjadi pelajaran tersendiri, gak akan ada lagi "dia" karena sepertinya "dia" sudah mempunyai yang lain.. doaku, semoga "dia" bahagia bersama masa depannya, dan semoga aku segera menemukan "dia" "dia" yang lain, yang lebih baik dari "dia".. aamiin :)




Rejeki, kematian, dan jodoh adalah takdir Allaah SWT. Aku percaya, setiap tulang rusuk akan kembali pada pasangannya masing-masing, seperti aku kelak yang akan kembali pada "dia" atau kembali pada "dia" "dia" yang lain.. Wallaahu'alam



Rabu, 30 Mei 2012

GaGal (GAluh GALau) :p

Assalamu'alaikum..
Setelah sekian lama lahan ini terbengkelai karena 'kesibukan' empunya dengan skripswitt #tsaahh, akhirnya si empu punya sedikit waktu luang buat corat coret disini lagi :D

okelah mari kita mulaiii,, baca basmallah dulu gan...
Bismillahirrahmanirrakhim


GALAU
menurut kalian apa sih makna 'tulisan merah' di atas ntu??
gue tebak yah, pasti yang ada di pikiran kalian 'tulisan merah' itu ada hubungannya sama cinta-cinta an gitu kan??? trus pasti ada hubungannya sama air mata gitu kan?? trus trus ujung-ujungnya sakit hati kan???? hmmmm kasian bangett yahh pasti lagi inget seseorang di masa lalunya.. #oooppsss maap agak jlebb jleebb :D

hahaiii udah gan ga usah gitu-gitu amat deh yaa sedihnya,, kita ini masih muda, ga pantes buat galau-galau an, move on dong \m/ yeahhhh..
gue juga pernah tu kayak gitu, galau gara-gara masalah yang sama kaya yang gue sebutin diatas.. tapi yaudahlah ya setelah gw pikir-pikir lagi ternyata GAK ADA GUNANYA tuh berlama-lama galau gara-gara masalah gituan... :D yang ada malah nambahin sakit ati, nilai kuliah jatoh &hidup makin gak terarah.. *sok2an bijak*


now, gw ngalamin pengGALAUan lagi nihh...
eittss jangan salah tafsir dulu, 'galau' nya gw yang sekarang beda sama 'galau' nya gw yang dulu.. :)
kalo galau gw yang sekarang nih berhubungan sama skripsi gan.. maklum lah 'maha'siswi tingkat akhir gitu loohhh #uhuukk *maaf agak sensitif*

iya jadi gw galaunya sekarang tu sama dospem 2 gue yang superr duper sibukkk sampaai-sampai proposal yang udah gw kumpulin dari bulan Januari 2012 dibacanya baru April 2012,, :O syoock kan??apalagi gw *tepok jidat*
tambah galau lagi pas nungguin beliau mau nagih janji revisian dari jam 9 pagi sampe jam 3 sore, tapi ga ketemu sama sekali, atau kalo ngga, ketemu sih sama Pak AP tapi janjinya buat balikin revisian gak ditepati, huhuu Pak AP emg "PHP" alias Pemberi Harapan Palsu.. hffftth sabar ya gal

galau lagi juga pas bimbingan, kayak 2 bulan yang lalu noh, si Pak AP nyuruh kalo datanya dianalisis pake rumus A, eeeh pas udah jalan sebulan nganalisis pake rumus itu, pas bimbingan lagi datanya minta diganti pake rumus B, trus 2 minggu yang lalu (kalo ga salah) minta diganti pake rumus C pas bimbingan...dan kejadian itu tu udah sering banget dari awal skripsi, cuma gue nya aja yang baru nyadar kalo diputer-puterin dulu kayak gini sama si 'Bapak' *ngelus dada* :(
sedih sih, tapi mau gimana lagi.. kata Ibuk gw mah yaudah yang tenang aja ngerjainnya, jangan 'grusa-grusu' ntar malah ga baik hasilnya.. wisuda nggak di bulan September (read: Desember) ga papa kok, toh juga entar ga langsung pulang Madiun, kalo bisa sih lanjut S2 langsung... :O

what??? sekolah lagi??? S2?? :O :O ga salah tuh... S1 aja masih bingung gini juga... ahhh si Ibuk mah nambah2in galau aja kan.. :'( *mewek* , sedih banget kalo inget2 ini tu, huhu beban pikiran nambah tapi mau gimana lagi, kehendak orang tua...
tapi gw bakal coba cari kerja dulu,,, pinginnya sih kerja "disana", perusahaan-perusahaan yang gw damba2kan... minta doanya gan.. Aamiin ;)


yaudah ya, capek nih layar komputer kebagi 2 mulu daritadi, bagian kanan berkutat dengan excel, bagian kiri berkutat dengan masalah GALAU :p
maacihh ya yang para GALAUers yang budiman dan baik hati, semoga sukses selalu bersama kita.. aamiin

pesan gw: selagi masih muda, jangan galau lagi hanya gara-gara masalah cinta doang,, banyak hal lain yang lebih penting buat diperhatiin, masa depan brooo :D

SEMANGAT ya.. ;)


Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Sabtu, 14 April 2012

NYESEK !!!


            Jeng.. jeng hari yang kutunggu datang setelah penantian 3 bulan dari bulan Januari 2012 kemarin. Yap, hari ini, Jum’at 13 April 2012 tepatnya siang tadi pukul 13.00, aku bersama sahabatku  yang se-proyek skripsi, yang kemana-kemana selalu berdua, yang sama-sama memanggil dengan sebutan yang sama “Mbak Sist”  datang ke kampus dengan tujuan dan niat yang baik, yaitu mengambil revisian yang udah dikumpul dan mungkin udah agak ‘njamur’ dari bulan januari lalu di dosen pembimbing 2 “pak AP”.
            Sebelumnya, jam 8 pagi kami berdua sempat ke BPTP (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian) yang ada di Maguwo. Sembari menunggu pukul 13.00 tiba, abis dari BPTP langsung balik ke kost karena cuaca lagi ‘hot-hot’nya dan membuat sangat tidak betah berlama-lama diluar rumah -____- huufftthh.. Disini, di kamar kostku kami sempat “galau” dan menebak-nebak deg-deg an kira-kira siapa sih diantara kita yang bakal dapet revisian hari ini. Aku sih sempet bilang dengan bahasa kebanggaan, bahasa Jawa,
             “Mosok to sing dibalekne cuma wong siji tok? Kan wis suwi..”
            “Lha mbuh ya mbak sist, bapake emang suwi je”, jawab sahabatku itu
 Kemudian dia diam sejenak dan manyahut,
            “Kira-kira sopo yo sing wis dikoreksi? Aku gak trimo nek misale sing dibalekne bukan punya        kita. Aku semalem ngimpi sidang skripsi je...”
            Aku langsung menjawab, “iyo lah ga trimo sing ngumpul pertama aku kok”.
            Well , jam weker udah menunjukkan pukul 12.20 , buru-buru shalat dan cuss ke kampus. Wow setelah nympe kampus, si Bapak masih ISHOMA jadi nunggulah kita .
Tik.. Tok.. Tik.. Tok.. (ceritanya lagi sepi ini, ga ada orang sama sekali di lab lantai 3)
            Tarrrraaa..  tepat pukul 13.15 yang ditunggu akhirnya datang  juga, Pak AP.. Masuklah kami kedalam ruangan yang ‘antah berantah’,  yang penuh dengan alat dan bahan elektronika dimana-mana. Sementara Pak AP langsung ‘mengobrak-abrik’ isi tasnya dan mengeluarkan 3 lembar kertas yang udah di jepret di ujung pojok kiri atas tanpa cover, dan saya udah berfirasat kalo itu bukan ‘karya’ saya. Benar saja, itu bukan milikku yang kunanti selama ini, melainkan punya sahabatju
            “Punyamu hari senin, Luh”, kata Pak AP
            “Beneran lho pak?? Senin bapak ada waktu jam berapa?” kata saya dengan sedikit dissapointed gitu
            “Iya, saya kosong jam 11...”, jawab Pak AP
            Grrrrrrrrrr rasanya sedih, kesel, pengen marah = NYESEK jadi satu. Betapa tidak, orang yang ngumpulin pertama aku, yang janjian sama bapaknya hari Jum’at siang ini buat minta revisian ya aku, tapi malah yang dikoreksi dan dibalikin punya temen... Ya Allaah, pengen nangis saat itu juga tapi ga enak sama sahabatku yang revisiannya dikembaliin. Ya udahlah, terpaksa tetep senyum di depan dia tapi hati ini sebenarnya mewek parah.. hikkks hhiiiiikkk :’(
            Tapi yaudahlah ya, toh itu juga bukan salah temen saya, itu keputusan Pak AP sendiri. Mencoba berbesar hati dan legowo itu ga gampang, but i’ll try. Hmmmm... jadi kayak gini ya rasanya kalo dosen pembimbing itu sibuk, perjuangan berat kakak-kakak tingkat yang selama ini hanya kulihat seperti orang yang ‘kurang kerjaan’ harus kulewati juga... Hmmm semoga perjuanganku berakhir bahagia dan memuaskan ya,, aamiin J

            Well, malam ini rasanya pengen makan banyak buat ngilangin stress, tapiiiiii.... ahh *lupakan* ,inget badan woyy. Hahahahaa



Pelajaran hari ini :
Tidak ada suatu rezeki yang Allaah berikan kepada seorang hamba yang lebih luas baginya daripada sabar. (HR. Al Hakim)

Aamiin Insya Allaah :) 

Senin, 09 April 2012

Pesan Dari Ayah


             Ayahku hanyalah seorang petani.. Setiap pagi sebelum ayam berkokok dan orang-orang masih terlelap dalam  mimpi-mimpi indah, ayah sudah harus bangun mempersiapkan barang-barang yang hendak dibawa ke kebun nanti. Kemudian setelah adzan subuh berkumandang ayah mengayuh sebuah perahu menuju sebrang pulau ditemani seorang wanita yang tangguh yaitu ibuku..
          Beberapa puluh tahun yang lalu ayahku seorang pemuda yang rela meninggalkan kampung halamannya dan merantau ke sebuah desa kecil di timur Indonesia. Ia tinggal di sebuah rumah sambil bekerja kemudian jatuh hati pada anak gadis majikannya yang ketika itu masih belasan tahun. Ia pun langsung melamar dan mereka pun menikah.
                 Aku yakin waktu itu ayah adalah pemuda yang baik sehingga nenek mau menikahkan ayah dengan anak gadisnya yang sekarang telah menjadi ibuku. Dan memang benar karena selama menikah sampai sekarang ayah tidak pernah menyakiti ibu. Kata ibu ketika ayah marah ayah mengambil parang kemudian turun dari rumah gantung di kebun lalu memotong pisang yang ditanam bersama sebagai pelampiasan amarahnya atau pergi menenangkan diri.
             Ibuku rela tuk dibawa oleh ayahku pergi berkebun. Baiasanya waktu dulu di desa itu kalau berkebun mereka harus tinggal di kebun yang jauh dari kampung. Menjaga tanaman kelapa agar tidak diganggu binatang buas. Mereka ke kampung hanya apabila hendak berbelanja seperti gula, garam, teh dan lainnya.
            Buah dari pernikahan mereka melahirkan sembilan orang anak dan salah satunya aku.. Namun keempat saudaraku telah terlebih dahulu dipanggil yang Maha kuasa ketika mereka masih kecil sehingga sekarang tinggal kami berlima dan aku anak kelima dari lima bersaudara. Satu kakak laki-lakiku yang paling tua dan ketiga kakak perempuanku yang sangat aku sayangi.
            Dahulu ketika aku masih kecil ayah sering berpesan padaku “Jangan Jadi Seperti Ayah”. Ayahku tidak ingin anak-anaknya seperti dia menjadi petani namun sekolah setinggi-tingginya hingga tergapai mimpiku.
            Ketika hari sudah sore ayah menyuruhku ke guru ngaji tuk belajar mengaji dan ayah selalu berkata “Jangan Jadi Seperti Ayah”. Karena ayahku tidak bisa mengaji sehingga ia berkata begitu.
            “kenapa ayah seperti ini? (tidak bisa mengaji). Karena dahulu orang tua ayah tidak pernah mengajarkan ayah mengaji dan sekarang kalian anak-anak ayah harus bisa mengaji.” Pesan ayah.
            Aku bangga dengan keterbukaan ayah..
            Meskipun ayahku tidak bisa mengaji namun Alhamdulillah aku punya ibu yang bisa mengaji sehingga sering mengajarkan aku dan kakak-kakakku mengaji dirumah selain kami mengaji pada guru. Bahkan sebelum kami tidur ibu sering melantunkan ayat-ayat suci itu mengiringi kami tidur. Dan biasanya ayah sering mendongeng sebelum kami tidur. Aku masih ingat kisah yang sering diceritakan ayah yaitu dua ekor buaya bersaudara yang bernama Hasini dan Hasani. Aku dan kakakku sering meminta ayah menceritakannya berulang-ulang. Dan sekarang setelah aku gede aku merasa itu konyol namun aku tetap mengenangnya.
            Ayahku tegas dan disiplin. Dan juga keras. Namun ia penyayang.. Dari ayah aku belajar banyak hal. Tentang kejujuran.. Keterbukaan dan jiwa penolong yang tinggi.
Ketika aku kecil dulu orang-orang dari kota sering datang ke desa kami tuk berjualan dan ketika hari sudah sore mereka tidak dapat kembali ke kota. Ayah sering memanggil mereka tuk datang ke rumah lalu melayani mereka dengan sepenuh hati.
            Namun kasih sayang ayah dan ibu tak dapat aku rasakan secara langsung lagi sebelum aku dewasa. Ketika aku lulus sekolah menengah pertama dan harus menyebrang lautan melanjutkan sekolahku. Kakak perempuanku diterima menjadi seorang guru di sebuah daerah yang termasuk jauh sehingga ia membawaku tuk menemaninya. Disitu pun aku belajar banyak hal yang membuat aku semakin dewasa.
Ayah mengajarkan aku dan kakak-kakakku banyak hal sehingga kami saling menyayangi. Kakak perempuanku yang telah menjadi guru tidak mau ayahku berbanting tulang lagi tuk membiayai sekolah adik-adiknya lalu dia yang mengambil alihnya.
           Ternyata pesan ayah membuat ia menderita.. Ia harus menahan rindu terhadap semua anak-anaknya yang pergi meninggalkannya demi menggapai angan dan cita mereka. Mengukir asa di rantau orang.
Setelah lulus Sekolah Menengah Atas aku langsung mencoba menggapai mimpi di Jogjakarta dan kakak-kakakku yang lain di tanah Sulawesi. Aku bahkan tidak pernah bertemu seorang kakak perempuanku enam tahun lamanya. Setelah empat tahun merantau aku sempat pulang namun tidak bertemu dengannya kerna tengah kuliah. Ia selalu berkata rindu ingin bertemu adik bungsunya yang sekarang sudah dewasa.
         Rumah kami yang tadinya penuh dengan keceriaan kini berubah menjadi kaku dan sepi. Hanya kakak laki-lakiku anak tertua yang memilih tuk tidak melanjutkan sekolah namun ia pun sering pergi bekerja sehingga suasana rumah menjadi hampa.
          Begitulah hidup.. kita takkan selamanya bersama orang-orang yang kita cintai.
Diantara anaknya yang pergi, akulah yang jarang pulang. Kata kakakku ketika menelfon, ayah sering mengatakan rindu.. Dan Sekarang ayah sering sakit-sakitan. Mendengar itu aku hanya bisa menangis dan berdo’a memohon kesembuhan pada ayah karena salah satu keinginanku ketika aku menikah nanti ayah harus hadir hingga bisa menggendong cucu dariku agar ayah tahu bahwa aku bahagia.
          Ketika lebaran tiba, kakakku yang sempat pulang menelfonku dan ibuku tak mau berbicara denganku karena apabila ia mendengar suaraku ia akan menangis. Karena akulah anaknya yang bungsu dan paling jauh..
         “Bu… Sejauh manapun anakmu ini pergi, ibu akan selalu ada di hati. Krena aku tahu “The Great Power Of Mom” yang membuat aku seperti ini. Suatu ketika aku akan kembali dan suatu ketika aku akan pergi lagi.. Disaat aku menikah nanti aku harus meninggalkan ibu meski ibu sangat aku cinta. Karena aku harus menjadi pemimpin baru seperti ayah memimpin ibu dahulu. Dan aku yakin ibu akan tersenyum dengan kepergianku yang kedua karena ibu tahu aku bahagia.”Kini aku tengah merajut mimpi di negeri orang.. aku hanya bisa berdo’a agar suatu ketika kita bisa dikumpulkan kembali dalam naungan kasih dan sayang-Nya.
Untuk ayahku..
          “Meski pun pesan ayah jangan jadi seperti Ayah namun aku tetap ingin jadi seperti Ayah.. Yang begitu tangguh mencari nafkah tuk keluarga. Yang rela meninggalkan kampung halaman demi sebuah perubahan dan tak lagi mengharap harta warisan orang tua.”
          “Pesan ayah akan selalu aku ingat dan akan ku pesankan lagi pada anakku kelak tentang keburukanku yang tak patut ditiru.” (Jangan Jadi Seperti Ayah)
Untuk kakak laki-lakiku..
          “Ka, cepatlah menikah.. Adikmu ini sudah rindu ingin menikah masa kakaknya belum juga??”
          “Ketiga kakak perempuanku yang sangat aku sayangi. Semoga tetap dalam lindungan Allah. Yakinlah suatu ketika jika Allah mengizinkan kita akan tetap bertemu. Tetaplah saling menyayangi karena Allah akan mempertemukan kembali orang-orang yang saling menyayangi atas asma-Nya di akhirat kelak.”
           Meskipun ayahku bukanlah seorang yang pandai dalam agama, namun cara dia mendidik dan membesarkan anak-anaknya seperti apa yang diajarkan islam.. Yaitu penuh kasih dan sayang. Dia mengajarkan tuk saling mencintai antara aku dan kakak-kakakku sehingga kita tak saling menyakiti.
          Tanpa disadari, pesan dari ayah mampu membawa banyak perubahan dalam kehidupan kami. Kedua kakakku telah sarjana da seorang kakakku lagi telah lulus PGSD. Kakak laki-lakiku tak mau melanjutkan pendidikannya maka kini tinggal aku yang tengah dalam proses menggapai asa dan harapan.
          Seburuk-buruknya aku, aku ingin menjadi anak yang sholeh agar bisa membahagiakan kedua orang tuaku. Meskipun itu sulit namun aku harus berusaha tuk bisa. Aku yakin kesholehan bukanlah suatu pencapaian namun sebuah proses. karena Allah menilai pada proses serta azam seseorang dan hasilnya akan didapatkan di akhirat kelak.
Suatu ketika jika aku punya isteri nanti, aku ingin seseorang yang setia seperti ibuku yang tetap berada disamping ayahku melewati suka duka hidup. Tetap ada saat ayahku berada dalam keterpurukan dan setia menemaninya hingga menua..
          

        Untuk kalian yang dekat dengan ayah dan ibu kalian.. Katakanlah bahwa kalian mencintai mereka sebelum semuanya terlambat. Ciumlah tangan mereka dan lakukanlah yang terbaik sebelum kalian jauh… :)



dikutip dari Fastabiqul Khayrat

        

Senin, 02 April 2012

Kala Cinta Menyapa

"Sebuah kisah tentang perjalanan seorang pemuda dalam mencari cinta yang sesungguhnya serta keikhlasan seorang wanita dalam menerima takdir hidupnya..."


                 Dahulu di sebuah desa yang makmur terdapat seorang gadis desa bernama Syahdiya yang cantik jelita.. Banyak pemuda di desa tersebut jatuh cinta pada kecantikannya. Namun dia berbeda dengan gadis desa lainnya yang terkesan lugu dan senang tuk di rayu. Dia tahu bahwa banyak pemuda yang mencari simpatinya itu hanya berpandang pada kecantikannya semata. Bahkan di antara pemuda desa mereka saling bertarung untuk mendapatkan cinta dari Syahdiya.
                Lalu suatu hari datang seorang pemuda dari kota ke desa tersebut. Dia seorang mahasiswa jurusan kedokteran yang tengah mengadakan penelitian. Setelah beberapa hari menginap di desa itu, kabar tentang kecantikan gadis bernama Syahdia itu pun terngiang di telinganya. Dia penasaran lalu berniat menjumpainya. Pemuda itu lalu bertanya pada seorang bapak paruh baya, tuan rumah yang ia tempati.
                “Jika kamu ingin menjumpainya, malam ini shalatlah di masjid desa. Biasanya dia shalat maghrib di masjid tersebut kemudian dia tetap berada di masjid mengkaji siroh sahabat bersama beberapa temannya menanti datangnya waktu 'Isya. Juga biasanya ia mengenakan mukena hitam panjang”, kata bapak paruh baya tersebut.
                Malam ini pemuda itu hendak shalat di masjid desa sekaligus ingin melihat wanita yang kabarnya cantik jelita itu. Seusai shalat maghrib, para warga yang bersholat disitu pun pulang maka tinggallah Syahdiya bersama tiga orang temannya tengah mengkaji siroh sahabbyyah.
               Pemuda Kota itu pun turut menunggu namun ia tak bisa melihat wajah Sahdiya karena hijab (Kain putih pembatas lelaki dan wanita) menutupi sehingga ia memutuskan untuk menunggu hingga ba'da I'sya ketika Syahdiya pulang. Kerna tak tahu hendak melakukan apa di dalam masjid, dia pun mengambil sebuah buku di dalam lemari masjid untuk dibaca dan ternyata buku yang diambilkannya tersebut adalah Al-Qur'an dan terjemahannya. Dan pada saat itu ia membuka tepat pada surat An-Nur. lalu matanya tertuju pada Ayat yang ke 26.
          “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga) (QS AN-Nur : 26)”
         Tangannya lalu bergetar setelah membaca mahzab Allah tersebut. Begitu pun hatinya. Dia yang minim akan pengetahuan agama itu semakin penasaran terhadap ayat Allah yang satu itu. Perlahan Ia menutup kitab itu lalu mengangkat kepalanya tiba-tiba kain putih yang menjadi hijab itu tertiup oleh hembusan angin yang begitu sejuk. Tepat di depan pandangannya seorang wanita menunduk membacakan sebuah kitab. Kerna batinnya merasa ditatap, wanita bermukena hitam itu lalu mengangkat wajahnya menatap kedepan melihat seorang pemuda yang menatapnya. Dia lalu menunduk malu dan Semilir angin pun berhenti maka hijab pun menutupi pandangan itu.
            Subhanallah.. Baru kali itu dia menatap wanita yang begitu sejuk dalam tatapan. Dia tak pernah menjumpai wanita semacam itu di kota.
            Besoknya pemuda itu lalu meminta untuk diantarkannya ke rumah gadis tersebut oleh bapak pemilik rumah yang ia singgahi. Sang bapak pun menyuruh anak perempuannya yang masih gadis juga untuk mengantarkan pemuda Kota itu ke rumah dimana Syahdiya tinggal. Hanya sebuah rumah yang beratapkan Rumbia, berdindingkan sulaman bambu dan berlantaikan tanah.
          Sesampai mereka di rumah tersebut, disambutlah dengan senyuman manis oleh Sahdiya. Ia mempersilahkan mereka masuk lalu di hidangkan sebuah teh hangat. Kemudian Ia menyuruh mereka untuk menunggu sebentar setelah mendengar panggilan dari seorang wanita tua terhadapnya. Ia lalu ke belakang menemui wanita tersebut lalu menyahutinya. (Apabila kita dipanggil oleh orangtua sebaiknya kita menemui mereka baru menyehutinya)”
           “Labayka ya Jaddah??”  (Ada apa Nek), tanyanya dengan lembut.
Rupanya nenek tersebut meminta untuk dimandikan. Dialah satu-satunya keluarga yang dipunya Syahdiya. Seorang nenek yang sudah sangat tua. Ia hidup hanya bersama nenek tersebut dari kecil setelah kedua orangtuanya meninggal. Dialah yang memandikan nenek tersebut setiap pagi dan petang. Membuang hajatnya, menemaninya tidur dan sebagainya. (Ingat..!! suatu ketika orangtua kita akan seperti itu. Dan kita harus ikhlas melayaninya seperti mereka melayani kita semasa kecil dahulu)
            Sementara di depan pemuda tersebut menatap-natap isi rumah yang jauh dari kesederhanaan itu. Kemudian datanglah Syahdiya setelah usai menyelesaikan tugasnya. Lidia, gadis yang menghantarkan pemuda kota itu lalu menjelaskan kedatangan mereka. Katanya pemuda tersebut ingin berkenalan dengannya karena dia baru di desa tersebut. Syahdiya pun menyambut dengan senang hati namun tidak berlebihan.
              Pemuda kota yang mempunya senyum manis dengan sebuah lesung pipit di pipi kanannya tersebut lalu mengulurkan tangannya menyampaikan namanya.
              “Roman.” Singkat pemuda itu.
               Syahdiya lalu menelungkup kedua tangannya seraya menunduk.
             “Ana Ma'rifatus Syahdiya.”
             Terjadilah percakapan singkat antara mereka. Pemuda bernama Roman itu semakin Yakin dengan wanita tersebut. Lewat tutur katanya yang lembut kesopanan serta perangainya dalam bersikap membuat pemuda kota itu jatuh hati padanya.
Besok pemuda itu sudah harus berangkat lagi ke kota tempat ia belajar. Ia berniat setelah lulus dari kuliah nanti dia hendak kembali ke desa tersebut untuk melamar wanita yang telah menawan hatinya itu.
             Setelah dua tahun kemudian pemuda kota itu kembali lagi ke desa tersebut dengan segala persiapan diri yang telah matang. Dia pun mulai mempelajari makna dari surat An-Nur ayat 26 serta islam yang sesungguhnya. Serta senantiasa menjalankan sunnah Rosulullah dalam kesehariannya. Dia berniat mengkhitbah Syahdiya wanita yang dipilihnya semata karena Allah..
             Namun ketika ia datang sudah tak ada lagi Syahdiya di desa tersebut.. Ketika ia menanyakan pada warga, mereka hanya diam kemudian pergi meninggalkannya. Ia kemudian menemui bapak paruhbaya ayah ankatnya ketika menginap dirumahnya tahun lalu..
Bapak itu lalu mengatakan bahwa Syahdiya mengidap penyakit kusta sehingga dia di asingkan di hutan belakang kampung tersebut dekat sebuah air terjun.
            Pemuda itu lalu menangis terseduh terhempas di pelukan bapak itu. Dia tetap menginginkan untuk dipertemukan dengan Syahdiya. Lalu bapak itu pun menghantarkannya menuju hutan dimana wanita itu di asingkan. Disana Ia di asingkan di sebuah gubuk tua sendirian setelah sang nenek yang dirawatnya meninggal. Kalau pun ada warga yang menjenguknya, mereka agak menjauh karena takut tertular penyakit yang dialaminya.
             Ketika datang Roman bersama bapak yang mengantarnya, disambutlah Syahdiya dengan senyuman tulus seperti biasanya seolah tak ada beban dalam hidupnya. Ia lalu mempersilahkan mereka duduk di tempat khusus tamu.
             Tanpa berbasa-basi Roman langsung menyampaikan pada Syahdiya bahwa dia hendak mengkhitbahnya. Ma'rifatus Syahdiya lalu menunduk haru. Dahulu begitu banyak pemuda yang mendekatinya mengharapkan cinta dari dirinya namun setelah penyakit menular itu menyerang dirinya mereka menjauh. Dan kini datang seorang pemuda dengan wajah penuh ketulusan menawarkan sebuah ikatan suci padanya. Namun ia tak bisa menerimanya.
             “Bagaimana mungkin aku menerima pinangan antum ya akhie. Aku tidak ingin menzolimi akhun. Aku yakin antum telah mendengar apa yang menimpa diriku ini.” Ungkap Syahdiya.
             “Seperti apapun penyakit yang ukhti derita, ana tidak peduli..” Tegas Roman.
             “Cinta yang antum agungkan telah membutakan mata antum sehingga tak dapat melihat lebih jauh.. Apa yang antum harapkan dari diriku? Aku bahkan tidak bisa memberikan apa-apa pada diri antum.”  jawab Syahdiya
             “Kesetiaan ya ukhtie” singkat Roman.
              “Kesetiaan saja tak cukup dalam menjalin sebuah bahtera.” Syahdiya lalu menunduk dengan airmata yang berlinang terharu akan itikad pemuda itu. “Batinmu pun membutuhkan cinta.. sebuah cinta yang nyata. Dan aku tak bisa memenuhinya. Di luar sana masih banyak wanita yang lebih baik dari diriku. Yang bisa memberimu keturunan dan cinta yang sepenuhnya. Pergilah.... Biarkanlah aku disini dengan derita ini. Ini telah menjadi takdir Allah Untukku." ungkap Syahdiya dengan linangan air mata di pipi putihnya.
            Roman pun menjawab “Walillahi ya ukhtie.. Kamulah wanita yang aku pilih atas nama Allah... Jika kerna cantikmu, banyak wanita yang cantik di dunia ini. Aku siap berpuasa untuk itu ya Ukhtie.”
             Syahdiya tetap tak mau menerima pinangan pemuda itu sebab dia tahu akan menjadi haram jika pernikahannya terjadi sebab akan ada yang terzolimi dengan pernikahan tersebut.
              Namun pemuda itu tetap bertahan pada pendiriannya sebab dia yakin akan lebih baik jika kita bersabar. Dia lalu kembali ke kota melanjutkan studynya di spesialis jantung. Dia kuliah sambil bekerja di sebuah Rumah Sakit Umum dan uangnya ditabung untuk membiayai Syahdiya berobat nantinya. Dua tahun kemudian pemuda yang telah diangkat menjadi dokter spesialis jantung itu datang ke desa itu lagi dengan niat tulusnya hendak melamar wanita yang dipilihnya karena keshalihannya tersebut.
              Dia lalu menemui bapak angkatnya lagi untuk dipertemukan dengan Syahdiya namun bapak tersebut lalu membawanya ke pusara yang Nisannya bertuliskan nama Ana Ma'rifatus Syahdiya. Dia lalu menangis terhempas tak berdaya.. Tak tahu apa yang hendak dilakukan olehnya..

              Begitulah,, kala cinta telah menyapa, kita rela melakukan apapun demi mendapatkan cinta itu. Mungkin rencana kita telah baik, namun perlu di ingat bahwa rencana Allah lebih baik lagi. Belum tentu apa yang kita anggap baik dimata kita baik pula dimata Allah.. Dia telah mempersiapkan yang lebih baik untuk kita. Jikalau kita mencinta  janganlah sampai kita merasa memiliki kerna apabila yang kita cintai tiada kita akan merasa kehilangan yang teramat sangat.. Ikhlaskanlah segalanya pada Allah dan yakin akan janjinya.. Apapun yang diberikan pada kita itulah yang terbaik untuk kita. Semoga kita mencintai hanya atas Asma-Nya. Aamiin 


dikutip dari Fastabiqul Khayrat dengan beberapa perubahan

Rabu, 28 Maret 2012

blog baru ;)

assalamu'alaikum... ^_^

selamat datang di blog saya...
semoga bisa saling memberikan informasi yang bermanfaat yaa...
selamat bergabung ;) tetap jaga silaturahmi ;D


wassalamu'alaikum